Wednesday 21 October 2009

Jangan Jadi Parasit Dong...

Gara-gara dengerin lagu gokil 'Parasit' nya Gita Gutawa, aku ingin menulis tips menghadapi teman yang jadi parasit bagi kita. Emang teman yang parasit kayak apa? Tau khan, kayak di lirik lagunya Gita Gutawa itu, minta dijemputin, minta ditelfonin, minta ditraktirin, minta dibayarin, pokonya minta ini itu lah. Kalau mintanya sekali dua kali seh ga masalah. Lah kalo terus-terusan gitu khan repot juga kita.

Tapi sebelumnya lebih baik lagi kalau kita introspeksi diri, jangan-jangan selama ini justru kitalah yang menjadi parasit bagi teman kita, nah loh. Jadi gimana caranya si biar kita ga jadi parasit yang menjengkelkan itu?



Pola Hidup Sederhana dan Gemar Menabung
Malu khan kalo tiap hari kita minta ditraktirin teman, numpang makan di rumah teman, minjem HP teman buat sms atau malah telfon. Lama-lama teman kita juga jadi malas dekat-dekat sama kita. Daripada kehilangan teman, lebih baik disiplinkan pola hidup kita, jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Kalau memang uang saku kita terbatas, makanlah seadanya, kurangi jajan. Usahakan untuk nabung tiap hari, so kalau ada barang rada mahal yang pengen kita beli, kita bisa pakai duit sendiri, ga minta dibeliin atau ngutang sama teman.

Rajin Mempelajari Hal-hal Baru
Pelajari hal-hal dan keterampilan baru yang bermanfaat. Semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki, meminimalkan kita dari minta tolong sama teman kita. Malahan, kita jadi bisa bantu-bantu teman yang kesulitan.

Berlatihlah Mandiri dan Lebih Kreatif!

Belajarlah mandiri dan ga dikit-dikit mengandalkan orang lain. Tingkatkan kreatifitas baik dalam berfikir maupun bertindak. Jadi ketika kita menghadapi hal-hal yang ga terduga, kita ga langsung nyelonong minta bantuan teman, melainkan berfikir kreatif, mencari alternatif cara yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan permasalahan kita sendiri.

Friday 16 October 2009

Salahkah Jatuh Cinta Pada Teman di Dunia Maya?

Pertanyaan itulah yang diajukan salah seorang temanku pada suatu forum diskusi di Facebook. Kasusnya begini, sang lelaki merasa dirinya jatuh cinta pada seseorang yang hanya ditemuinya di dunia maya, Facebook yang saat ini tengah didewakan.

Dia selalu menuangkan rasa cintanya ke dalam bait-bait puisi. Tiap kali kekaguman pada pujaan hatinya terbit, ia tuliskan sajak-sajak tentangnya. Apakah rasa itu wajar? Ataukah ia hanya dibuat gila oleh cinta?

Miss Purple, sebelumnya pernah menerbitkan artikel yang berisi curahan hati seorang wanita yang mengalami kasus yang sama. Rajin menulis puisi karena jatuh cinta, dan uniknya, jatuh cinta pada orang yang belum pernah ditemuinya secara langsung, hanya lewat chatting dan email. Wow, inilah rona cinta yang memberi warna khas pada wajah dunia.

Miss Purple menjawab pertanyaan sang lelaki puitis tersebut plus komentar untuk wanita romantis terdahulu, "Rasa itu sangatlah manusiawi. Tidak ada yang salah, yang ada hanyalah sebuah keunikan yang menjadi sifat cinta itu sendiri."

Hanya saja dalam menyikapi cinta di dunia maya ini , ada beberapa hal yang bisa menjadi koridor buat menjaga hati dan sikap kita, supaya gag terlalu berlebihan dalam menyikapinya.

Kenali Rasa Itu
Yakinkan, tegaskan, berulang-ulang, benarkah kamu mencintainya? Ini penting, mengingat kita seringkali tidak sapat menilai perasaan kita yang sesungguhnya. Jangan-jangan perasaan yang kita alami hanya suatu bentuk kekaguman atas prestasi atau sikap atau fisik yang dimiliki olehnya. Apakah ketika kamu 'merasa mencintainya' kamu tidak dapat merasa perasaan kagum dan rasa suka yang sama terhadap orang lain? Benarkah hanya ada dia di hatimu? Dan berbagai pertanyaan lain yang bisa kamu tujukan pada 'nuranimu sendiri'. Ketika kau temukan jawaban "Ya, saya yakin saya mencintainya", lakukan langkah realistis, di antaranya berikut.

Buat Janji Bertemu
Jika kita yakin kita mencintainya, tentulah kita begitu ingin mengenalnya lebih dekat. Jadi kenapa tak membuat janji untuk bertemu dengannya. Hal ini mungkin sulit bagi beberapa dari Anda, alasannya berbeda-beda. Ada yang karena jarak terlalu jauh, mungkin lintas pulau, negara atau bahkan benua. Ada yang karena kurang percaya diri, sehingga masih menunggu saat yang tepat. Atau malah ada yang justru mengetahui, bahwa tak ada harapan untuk menemuinya. Kasusnya, bisa saja orang yang 'kamu cintai di dunia maya' tersebut ternyata sudah punya pasangan hidup, minimal pacar lah. Dan kamu tahu hal itu. Jika itu yang terjadi, saran Miss Purple: STOP IT! Jangan buang waktumu untuk memimpikan hal yang kamu tahu tidak akan mendapatkannya atau 'tidak berani mengambil resiko untuk mendapatkannya'.

Bertanya dan Berterus Terang
Jika kamu tahu bahwa kamu masih punya kesempatan untuk mendapatkan cintanya, segeralah ungkapkan cintamu. Kalau kamu saat ini masih berhalangan untuk bertemu langsung, cobalah berterus terang kepadanya melalui dunia maya. Cari saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaanmu. Jelaskan bahwa kamu begitu ingin bertemu dengannya suatu hari nanti. Tanyakan juga bagaimana perasaannya padamu. Beri dia waktu untuk menjawabnya dan jangan terkesan memaksa.

Miss Purple rasa itulah beberapa hal yang boleh dicoba, untuk merealisasikan cintamu. Tak sedikit lho pasangan yang menikah dan bahagia berawal dari perkenalan di dunia maya. Kuncinya adalah pertahankan kejujuran cintaimu.