Wednesday 24 June 2009

Pernahkah Kau Merasa Hatimu Hampa?

"Pernahkah kau merasa hatimu hampa?" Sepenggal lirik lagu 'Hampa Hatiku' dari band Ungu tersebut mengalun dari speaker komputerku. Rasanya pertanyaan itu ditujukan padaku. Dan kujawab, Ya. Aku sering merasa hatiku hampa. Begitupun saat ini.

Tiap kali aku mengantarnya pulang dan menatap langkah-langkahnya hingga bayangnya tak lagi tampak, perasaanku tiba-tiba berubah hampa. Hanya keyakinan bahwa ia pasti kembalilah, yang membuatku tetap bertahan menanti.

Apakah ini yang disebut Cinta? Ataukah hanya egoku yang berlebihan? Salahkah bila aku ingin ia berada di sisiku selamanya. Dan selamanya berarti waktu yang sangat panjang, tak berbatas.

Apakah di antara teman-teman ada yang merasakan hubungan jarak jauh seperti yang kurasakan saat ini? Hanya berkomunikasi melalui sms, email dan telepon tak pernah cukup. Aku tak bisa menatap matanya. Aku tak bisa membaca mimiknya. Bagaimana aku tahu bahwa dia tidak sedang berbohong?

Kecemburuan sering mencuat dari hatiku yang gusar. Sulitnya menjalin cinta jarak jauh terutama ketika ada masalah. Aku tipe orang yang ingin menyelesaikan masalah secepat mungkin. Kalau dia marah, misalnya, aku inginnya segera menemui langsung, bicara empat mata, baru aku bisa tenang. Sementara dia seringkali menonaktifkan HP nya jika sedang marah. Uhhh, betapa menyebalkannya. Rasanya aku jadi ingin punya pintu ajaib Doraemon.

Satu yang kubanggakan adalah. Cinta kami yang mampu bertahan hingga tiga tahun ini. Betapa banyaknya kekasih yang saling bertemu setiap hari, tetapi hubungan mereka tak bertahan lama. Yah, aku sekarang belajar untuk menguatkan keyakinanku, pada Tuhan tentunya, karena hanya Dia-lah yang mampu menjaga cinta ini.

0 comments: