Saturday 18 July 2009

Aku adalah Lilinmu yang Kau Biarkan Padam

Terkadang memang begitu menyakitkan jika mengingat hal ini. Sampai-sampai aku berfikir bahwa aku lah manusia terbodoh di dunia ini. Tapi kadang juga tak yakin apakah semuanya seperti ini?!?!
Apa yang aku maksud adalah sebuah kata yang sudah sangat akrab sekali ditelinga kita:
Ya, kata itu adalah TEMAN/SAHABAT
Dulu, saat aku dan sahabatku sama-sama masih lugu, tak mengerti rona dunia yang begitu penuh liku, memang semangatku begitu menggebu untuk mengangkat persahabatan pada dunia baruku yang sangat indah. Tak peduli berapa banyak waktu yang aku luangkan untuk mereka, tak segan peluh ku kuperas untuk membuatnya bahagia, tak jarang aku relakan diriku menjadi badutnya. Semua itu kulakukan karena aku sayang mereka. Namun, ketika waktu berlalu, mengganti daun-daun kering dengan tunas hijau daun yang tumbuh segar, semua kenangan masa lalu seakan musnah tanpa ada yang memusnahkan. Tak satu pun mereka ingat akan semangat kita dulu. Bahkan seakan mereka tak mau tahu ketika aku pertanyakan. Sayangnya, saat ia butuh aku, pasti mereka datang dengan memelas padaku, dan aku pun rela berbuat apa saja untuknya, walau sebenarnya aku tak bisa, tak ada waktu, dll. Tapi setelah keinginannya terpenuhi, tetap saja menghilang. Huh, aku bagai sebuah lilin, yang selalu menerangi di sekitarku sedang aku sendiri terbakar habis!!
Bukan aku pamrih sobat, tapi aku menyayangkan semua ini, mengapa kau anggap persahabatan ini adalah mainan belaka sedang aku sudah total masuk didalamnya. Dan ketika aku terpuruk, kesepian, tak lagi punya semangat, kalian tak datang juga, pun tak mau membalas setiap smsku. Aku butuh kalian...tuk sembuhkan luka ini!! Mengapa kau biarkan lilin pelitamu ini padam?!?!
Dan akhirnya memang benar-benar padam. Fuhh, nama besar "SAHABAT" t'lah hancur di hatiku.

Mungkin tak sedikit dari teman-teman juga pernah merasakan hal ini, sebenarnya aku juga tak begitu mengerti apakah semua persahabatan seperti ini, atau aku yang terlalu bodoh untuk tetap setia diatas khianatnya?!?!! Ah, aku pun tak begitu mau ambil pusing atas ini, semua biar mengalir pada tempatnya. Life Must Be Simple.

0 comments: